Sesungguhnya hidup ini bukanlah sekumpulan “nasib” dan
kebetulan yang terjadi begitu saja, terlepas dari setiap kaidah. Memang ada hal
yang adakalahnya terjadi tanpa kita kehendaki, tetapi teramat jarang dan bisa
disebutkan pengecualiaan yang tidak bisa kita jadikan pegangan. Kitapun tidak
boleh menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Beritahu aku, wahai para pemuda, apa gerangan yang akan
terjadi pada seseorang yang tidak mau berkerja, melainkan hanya menunggu
turunnya kekayaan dari langit, atau harta yang meloncat dari perut bumi?!
Apa yang akan bakal menimpa seorang murid jika ia meremehkan
pelajarannya dan berharap sukses menghadapi ujian pada suratan nasib dan
kebetulan semata?! Bagaimana nasib seorang petani yang membiarkan tanamannya
berhaeap air hujan menggantikan perkerjaannya?! Banyak orang berlebihan memakai
“nasib”, bahkan hamper semua yang
dialaminya dalam hidup ini disandarkan padanya. Tetapi, mereka yang lemah
terpedaya berusaha menyembunyikan aib dan kekurangan mereka dibalik tirai
kekuatan tersembunyi yang menajubkan, yang bisa mengenai siapa saja dan luput
dari siapa saja tanpa perhitungan.
Sembilan persepuluh keahlian merupakan buah kesungguhan,
kerja keras, dan kesabaran. Tetapi, orang bodoh tidak percaya bahwa kesuksesan
dan kesungguhan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketika Edison
ditanya tentang rahasia keberasilannya, ia menjawab “ ada kaum yang percaya
bahwa nasib menetang mereka. Mereka terus mengeluhkan nasibnya. Tetapi, aku
belum pernah melihat orang yang berakhlak mulia, punya kebiasaan baik, giat
berkerja, dan sikap tabah mengeluhkan bernasib buruk.” Lalu , aku pun bertanya-tanya,
wahai para pemuda apakah nasib yang bisa menelurkan Hamlet di tangan
Shakespare, Al Aghandi ditangan Al-Ashbahani, dan Lisanul ‘Arab ditangan Ibnu
Manzhur? Dan apakah nasib yang memberikan Edison listrik, Steven mesin uap, dan
Newton hokum grafitasi?!
Jawabannnya: BUKAN. Sesungguhnya
“nasib” itu sendiri adalah hasil dari kelelahan memeras tenaga, kesabaran, dan
keteguhan hati. Inilah sifat yang mendatangkan nasib. Jika kalian ingin ,
katakanlah bahwa sifat ini yang melindungi seseorang dari nasib buruk. Dengan begitu,
apa yang kita sebut sesuatu yang mengikuti bukan yang diikuti. Adapun nasib
yang dipahami kebanyakan orang tidak ada kecuali alam kamus orang yang lemah.
Kemauan yang keras
sebuah nasib dan aral rintangan tidak mampu membendung keinginan yang
keras dan ruh yang kuat. Kekuatan macam apa yang sanggup menghalangi arus
sungai yang mengalir deras dan jeram yang meluncur keras menuju tujuan.
Akhir kata selamat membaca artikel Hidupmu Ditentukan Perbuatan Tanganmu semoga bisa bermanfaat
bagi sahabat Belogger dan pengunjung Blog venus.
Bentul gan, makasih ane jadi dapet ilmu lagi ni...
ReplyDelete@Mohamad Yusup:makasih gan kunjungannya.
ReplyDeleteWah bermanfaat gan ilmunya, Makasih yee
ReplyDeletenice info nih gan, artikelnya bagus dan bermanfaat, terima ksih ya gan
ReplyDeleteMantap, lanjutkan...
ReplyDeleteKunjungan pertama,,,
ReplyDelete@hadhara rizka: sama sama gan.
ReplyDelete@catatan google:ya sama sama gan.
ReplyDelete@Belajar Bisnis Online: makasih ya.
ReplyDelete@Jual Mesin:makasih atas kunjungannya.
ReplyDeleteTernyata tangan kita ini memang besar manfaatnya, iya, Bro... kiasan ini bukan sekedar kiasan, tapi kenyataan yang didukung fakta!
ReplyDeleteSalam sahabat
@CahNdeso:makasih gan udah berkunjung.
ReplyDeletesalam sahabat gan.