Telah di lakukan penelitian ilmiah tentang mendengar dan
perannya dalam meningkatkan kerja dan produktivitas. Penelitian ini ditujukan
kepada beberapa direktur menejer perusahaan besar diwilayah Chicago, Amerika
serikat. Penelitian ini menghasilkan satu kesimpulan, yaitu tidak adanya
perhatian para pemimpin untuk mendengar dengan baik, ketika berkomunikasi
dengan bawahan mereka.
Penelitihan ilmiah ini juga membuktikan bahwa manusia normal akan melupakan setengah sepertiga dari apa yang telah ia dengar hanya dalam waktu 8 jam setelah berlalu, dan apa yang didengarnya dan setengah sampai sepertiga dalam waktu yang singkat dilupakannya ini, kuantitasnya melebihi kuantitas pembicaraan yang akan ia lupakan dalam waktu enam bulan kedepan.
Perlu untuk diperhatikan, bahwa mayoritas pakar ilmuan komunikasi, pendidikan dan social berpendapat bahwa mendengar yang baik adalah suatu keterampilan yang bisa diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Sisitem pendidikan dan program latihan pengembangan sumber daya manusia harus memperhatikan tersebut. Telah terbukti bahwa pendengar yang tidak baik bukan selalu orang yang bodoh, karena tidak ada bedanya antara orang yang pandai dan kurang pandai dalam hal ini. Kemampuan mendengar orang lain tidak terkait sama sekali dengan kepandaian, namun ia terkait dengan keterampilan tertentu yang bisa didapatkan melalui latihan dan percobaan. Keahlian inilahyang menentukan kemampuannya untuk mendengar dengan baik.
Demikian melalui penelitian yang intensif dan cukup lama yang dilakukan oleh para ilmuwan tentang kebiasaan mendengar pada setiap orang, mereka mendapatkan bahwa pendengar yang baik melakukan empat aktivits otak dalam sebuah hubungan dengan orang lain dan sesuai denagn pembicaraan yang dipahami. Ornag yang mendengar memfokuskan pikiran terhadap pesan yang mereka terima dan hanya menyisakan waktu sedikit bagi akal untuk bermain dilorong pikiran.
Empat aktivitas otak tersebut adalah sebagai berikut:
- Memikirkan pembicara secara langsung, mengasumsikan hasil pembicaraan dan mengira kesimpulannya.
- Meninbang argumen dan bukti yang digunakan pembicara untuk mendukung idenya.
- Menempatkan dan merangkum secara langsung poin-poin pembicara terakhir.
- Menerangkan kesesuaian pembicaraan dengan makna yang tidak diungkapkan oleh kata-kata yang diucapkan. Hal itu dengan meneliti symbol hubungan, seperti ekspresi raut wajah, irama suara dan seterusnya.
Akhir kata selamat membaca artikel Akibat Mudah Lupa semoga bisa bermanfaat bagi sahabat Blogger dan pengunjung Blog Venus.
keren gan, postingannya barmanfaat, ini yang saya cari dari kmren
ReplyDelete@catatan google: makasih mas bro..
ReplyDeleteberkunjung di siang hari membaca artikel sobat
ReplyDeletenice aerikelnya sob...
makasih atas kunjungan siang nya sob...:)
ReplyDeletekunjungan pagi, sambil baca2 artikelnya
ReplyDeleteselamat beraktivitas, semoga sukses
@Admin Andreas: makasih kunjungannya gan..
ReplyDeleteWah kayanya ilmu ngalir terus ni diblog ini, maju terus gan thanks...
ReplyDelete@Mohamad Yusup: makasih ya gan.
ReplyDeleteTetaplah memberikan artikel yang bermanfaat untuk banyak orang
ReplyDelete